Bali TV

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bali TV
PT Bali Ranadha Televisi
Denpasar, Bali
Indonesia
KotaKota Denpasar
SaluranDigital: 30 UHF
Virtual: 7
SloganMatahari dari Bali
Pemrograman
AfiliasiIndonesia Network (stasiun induk)
Kepemilikan
PemilikKelompok Media Bali Post
(PT Bali Ranadha Televisi)
Riwayat
Siaran perdana
26 Mei 2002
Bekas nomor kanal
39 UHF (analog)[1][2]
37 UHF (analog)[3]
49 UHF (analog)[4]
51 UHF (analog, Buleleng)[5]
Informasi teknis
Otoritas perizinan
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
ERP10 kW (analog)
Pranala
Situs webwww.balitv.tv
Bali TV
Format gambar576i 16:9 SDTV (Digital)
Kantor pusatGedung Pers Bali K. Nadha, Jl. Kebo Iwa 63 A, Padangsambian Kaja, Denpasar Barat, Denpasar, Bali
Ketersediaan (selain terestrial)
Satelit
Telkom-43938/H/1640 MPEG-4
Transvision819
K-Vision114
SES 9 (Ku-Band)11024/V/15675 MPEG-4
IPTV
Biznet Home44
IndiHome122
MNC Play26
MyRepublic572
Televisi Internet
IndiHome TVTonton langsung
MAXStreamTonton langsung
Vision+Tonton langsung

Bali TV adalah stasiun televisi lokal swasta di Indonesia yang berpusat di Bali, berdiri di bawah kepemimpinan Satria Naradha yang merupakan pemimpin Kelompok Media Bali Post. Kekuatan daya pancar pada saat siaran analog masih aktif adalah 10 kilowatt yang dipancarkan dari Bukit Bakung, desa Kutuh, kecamatan Kuta Selatan, kabupaten Badung di kanal 49 UHF untuk wilayah Denpasar.

Dengan moto Matahari dari Bali, Bali TV hadir sebagai program yang memfokuskan terhadap kebudayaan, adat istiadat, dan keunikan yang khas dari Pulau Bali [6]. Selain itu, moto Matahari dari Bali ini juga berasal dari nama perusahaan tersebut, yaitu Rhanada. Jika dijabarkan, arti Rha adalah bahasa Yunani yang berarti matahari, sementara Nadha dalam bahasa sansakerta berarti mencerahkan. Dan bila disatukan, maka matahari yang mencerahkan adalah moto dan logo Bali TV hingga saat ini.

Sejarah

Bali TV merupakan salah satu stasiun televisi lokal di Bali yang muncul sebelum ditetapkannya Undang-Undang Penyiaran. Semenjak Undang-Undang No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran diterbitkan, eksistensi lembaga penyiaran di Indonesia yang meliputi lembaga publik, lokal, komunitas, dan swasta dapat terlindungi secara resmi dalam undang-undang tersebut [6]

Sejak September 2005, Bali TV bisa disaksikan di seluruh Indonesia dengan satelit Palapa D. Mulai Mei 2020, Bali TV resmi mengudara melalui satelit Telkom 4 berkaitan dengan berakhirnya masa orbit satelit Palapa D pada tahun yang sama.

Dari laman website KPID Bali tahun 2018, Bali TV memperoleh penghargaan dalam kategori program acara hiburan seni dan budaya terbaik dalam acara KPID Bali Awards 2018 [6]

Program acara

Acara-acara Bali TV antara lain mencakup lagu-lagu dalam bahasa Bali, acara-acara yang bernafaskan Hindu dan upacara-upacara kedaerahan lainnya. Tetapi mereka juga menanyangkan warta berita pula (dalam bahasa Indonesia).

Penyiar

  • Oka Permadi
  • Arna Suputra
  • Aura Gizela
  • Dwi Vera

Identitas

Slogan utama

Judul Slogan Digunakan Tanggal Keterangan
Matahari dari Bali 26 Mei 2002 Slogan ini dipakai pada 26 Mei 2002 sampai sekarang.

Logo dan slogan spesial HUT

Logo Nama Judul Slogan
1 Tahun Bali TV
2 Tahun Bali TV Matahari Bali
3 Tahun Bali TV
4 Tahun Bali TV
5 Tahun Bali TV
6 Tahun Bali TV
7 Tahun Bali TV
8 Tahun Bali TV Semangat Mengawal Budaya
9 Tahun Bali TV Semarak Bertabur Seni Unggulan
10 Tahun Bali TV Satu Dasawarsa Matahari dari Bali
11 Tahun Bali TV
12 Tahun Bali TV
13 Tahun Bali TV Bali TV Bersinar
14 Tahun Bali TV
15 Tahun Bali TV
16 Tahun Bali TV
17 Tahun Bali TV
18 Tahun Bali TV
19 Tahun Bali TV
20 Tahun Bali TV
21 Tahun Bali TV

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ Ekonomi Politik Media Penyiaran
  2. ^ Seabad pers kebangsaan, 1907-2007
  3. ^ Sampai Kapan TV-TV Lokal Tekor Terus?
  4. ^ Berakhirnya sistem analog BALI tanggal 01-04-2023
  5. ^ Local Television Stations in Indonesia
  6. ^ a b c Hermani, Putu Arina; Amanda Gelgel, Ni Made Ras; Alit Suryawati, I Gusti Agung (Juni 2021). "Strategi Bali TV dalam Mempertahankan Eksistensinya sebagai Stasiun Televisi Lokal di Bali". Jurnal Ilmu Komunikasi Medium. 1 (2): 1–9. 

Pranala luar